Sambutan Menegpora Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008

1
3319

MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA
PADA PERINGATAN HARI sUMPAH PEMUDA KE-80
TAHUN 2008

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam
sejahtera untuk kita semua.

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas ridho-
Nya kita dapat melaksanakan upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 tahun 2008. Di
awal bulan ini, tanggal 1 Oktober 2008, umat Islam Indonesia secara serentak melaksanakan Hari
Raya Idul Fitri 1429 H. Secara khusus saya turut mengucapkan selamat Idul Fitri 1429 H kepada
segenap pemuda dan bangsa Indonesia yang merayakan hari kemenangan ini, minal aidzin wal
faidzin maaf lahir bathin.
Hadirin, peserta upacara yang saya hormati,

Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini adalah “Mewujudkan Pemuda Nasionalis
Religius, Bangkit Bersatu Menuju Indonesia Sejahtera. “Tema ini diharapkan mampu
membangkitkan kesadaran pemuda Indonesia dalam meningkatkan semangat kebangsaan dan
tampil sebagai pemuda nasionalis yang berpijak pada nilai-nilai religius bangsa Indonesia. Tahun
2008, bertepatan juga dengan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Karena itu, kepada segenap
pemuda dan bangsa Indonesia mari kita wujudkan bhakti kita, bangkit bersatu menuju Indonesia
bisa.

Bangsa ini memerlukan tampilnya para pemuda dengan semangat solidaritas kuat, teguh
integritasnya, serta profesional dalam pengabdian. Semangat solidaritas mengandung nilai empati
sosial yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama, dan kesadaran berbagi rasa dengan
orang lain. Integritas ditandai dengan adanya keteguhan akhlak, sikap berani bertanggung jawab.
Sedangkan profesional mengandalkan adanya etos kerja, kemampuan inovasi, produktivitas, dan
kemampuan berdaya saing.

Ketiga pilar itu saat ini perlu kita kembangkan sebagai modal dasar terbesar bagi pemuda
Indonesia dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter
Indonesia menuju bangsa yang makmur dan sejahtera.

Hadirin peserta upacara yang saya hormati,

Hari ini bangsa Indonesia membutuhkan pemuda yang memiliki jiwa nasionalis. Pemuda yang
bangga dan bergerak dengan rasa bangga yang dimilikinya itu untuk kepentingan kemajuan
bangsa Indonesia. Pemuda nasionalis saja masih kurang cukup. Namun dia adalah pemuda
nasionalis yang berpijak pada nilai-nilai luhur religi. Pemuda yang diharapkan adalah pemuda
yang bermoral dan berakhlak mulia.

Hadirin yang saya hormati,

Kita semua berkeyakinan bahwa para pemuda akan mampu mentransfer semangat Sumpah
Pemuda 1928 dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan bangsa, sehingga peringatan
Hari Sumpah Pemuda tetap relevan dari waktu ke waktu. Indonesia sejahtera adalah mimpi,
harapan, dan semangat kita semua dalam bergerak. Indonesia sejahtera adalah amanat pejuang
kemerdekaan dan kemerdekaan itu sendiri. Indonesia sejahtera adalah cita-cita besar kita sebagai
pemuda Indonesia. Mari bergerak, bangkit bersama, menuju Indonesia sejahtera.

Hadirin peserta upacara yang berbahagia,

Saya sering sampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa negeri kita ibarat sebuah rumah besar
yang terdiri dari berbagai kamar-kamar. Ada kamar partai, ada kamar organisasi massa, ada
kamar propinsi, dan berbagai kamar lainnya. Akan tetapi suatu saat demi kepentingan bangsa dan
negara maka pemuda harus keluar dari kamar-kamar itu dan menyatu di dalam kamar tamu yang
besar dan menghilangkan sekat-sekat primordialisme yang melekat pada dirinya. Pemilu 2009
yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini adalah salah satu ujian apakah kita dapat keluar
dari kamar-kamar kecil dan kita lebih peduli terhadap kamar besar kita.

Saya mengajak segenap komponen pemuda agar lebih memperkuat solidaritas sosial dalam
kehidupan berbangsa. Individualisme sebagai dampak buruk dari modernisasi yang kian merebak
di tengah-tengah kita, cenderung mengakibatkan kerapuhan sosial dan hanya akan menambah
kesengsaraan rakyat. Untuk itulah para pemuda secara cerdas harus mampu mengambil prakarsa
untuk menguatkan solidaritas di antara sesama bangsa kita.

Seiring dengan itu saya meminta kepada pemuda di seluruh penjuru tanah air agar segera keluar
dari penyakit transisi demokrasi, di mana orang cenderung menggunakan kebebasan secara
tanpa batas. Dengan jiwa kepeloporan, daya intelektualitas, dan potensi profesionalitas yang ada
dalam diri pemuda, maka para pemuda akan mampu menempuh langkah kreatif untuk keluar dari
penyakit transisi demokrasi sehingga akan terbangun iklim kondusif sebagai modal utama dalam
menghidupkan sendi-sendi perekonomian bangsa dalam rangka Bangkit Menuju Indonesia
Sejahtera.

Dengan semangat yang sudah saya utarakan di atas, saya yakin bahwa kelak dari antara para
pemuda, pasti muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang memiliki kesadaran sejarah yang tinggi
sekaligus memahami karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk. Kita tidak boleh melupakan
sejarah. Bung Kamo pernah mengatakan bahwa orang yang melupakan sejarah akan menjadi
bayi seumur hidup. Oleh karena itu nilai-nilai sejarah dan semangat persatuan dan kesatuan yang
terkandung di dalam Sumpah Pemuda kiranya dapat diresapi untuk mengembangkan watak
nasionalis-religius, menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat memperingati HARI SUMPAH PEMUDA ke-80 tahun 2008.
Kiranya semangat Sumpah Pemuda 1928 tetap mengilhami kita dalam tugas-tugas pengabdian
kepada bangsa dan negara.

PEMUDA MAJU, INDONESIA JAYA.

Billahitaufik wal hidayah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 28 Oktober 2008
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Dr. Adhyaksa Dault, M.Si.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here