SMA Negeri 1 Pare mengadakan kegiatan In House Training yang ke-1 di tahun ajaran 2024-2025 (20/8/2024). Kegiatan ini bertajuk Kiat Menghadapi Murid Gen Z dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Berdasarkan Rapor Pendidikan. Narasumber pada kegiatan ini adalah ibu Devy Mariyatul Ystykomah, S.Pd. beliau adalah seorang pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kunjang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas guru dalam mendidik siswa di kelas, khususnya menghadapi perilaku siswa generasi Z.
IHT dimulai pukul 07.45 s.d. 15.30 WIB. Ada dua sesi materi, yaitu 1. Materi “Murid Berkarakter Guru Harus Lebih Pinter!”, 2. Praktik membuat misi dan budaya positif sekolah. Sepanjang kegiatan, penyampaian materi berjalan dengan lancar dan seru karena ilmu yang diberikan kali ini bukan tentang kognitif, tetapi psikologi.
Mendidik siswa generasi Z berbeda dengan mendidik generasi Milenial atau generasi-generasi sebelumnya. Generasi Z adalah anak-anak yang lahir di era teknologi yang semakin canggih, berbagai informasi dapat masuk tanpa filter sehingga dapat berpengaruh terhadap psikis dan emosi anak. Hal ini harus menjadi perhatian guru, di era ini, kita dihadapkan oleh dua pilihan, menjadi guru yang menolak teknologi atau menjadi guru bersahabat dengan teknologi?
Nah, dalam pelatihan ini, guru diajak untuk menjadi sahabat teknologi dalam mendidik siswa. Bagaimana caranya? Guru mengarahkan pencarian yang diakses oleh siswa dalam hal pembelajaran, guru memberi batasan waktu ketika siswa mengakses pembelajaran, kemudian siswa diajak untuk menganalisis isi yang baru mereka akses.
Selain itu, menjadi guru di era sekarang sudah tidak zaman mendidik dengan cara otoriter. Guru dan siswa diarahkan untuk selalu membuat kesepakatan kelas atau kesepakatan belajar di awal pertemuan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kebebasan siswa dan kenyamanan siswa dalam belajar di kelas.
Di sesi kedua, bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Pare diajak narasumber untuk praktik membuat misi dan budaya positif yang akan diterapkan di sekolah. Praktik ini dilakukan secara berkelompok, menuliskan hasil diskusi di kertas plano, dan mempresentasikan di depan ruang guru secara bergantian.
Alhamdulillah … Semakin menyala mempesona sekolahku