Pada hari Jum’at, 31 Januari 2020 keluarga besar SMAN 1 Pare menggelar istigosah dan pengajian di GOR baru SMAN 1 Pare. Pengajian tersebut dipandu oleh Ust. Rizmi Al-Haitami, ketua PC GP Ansor Kabupaten Kediri. Tema dari pengajian ini adalah “mencari hembusan motivasi yang hakiki“. Acara ini ditunjukan kepada siswa-siswi kelas 12 yang akan segera menghadapi ujian agar dapat termotivasi, ujian dapat berjalan lancer dan mendapat nilai yang maksimal. Selain itu mereka juga berdoa agar kegiatan Dies Natalies pada tahun ini dapat berjalan lancar.
Acara di mulai pada pukul 07.00, meskipun begitu acara sedikit mundur karena keterbatasan tikar. Acara dimulai dengan sholat dhuha dan sholat hajat yang dipandu oleh bapak Hanif Faizin S.Pd.I dan istighosah dipandu oleh bapak Drs.M.Hilal selaku guru agama SMAN 1 Pare. Kegiatan berjalan dengan khusyuk, semua berdoa tentang keinginan mereka masing- masing terutama saat sholat hajat dengan harapan dapat dikabulkan oleh Allah SWT. “Tentu sangat bermanfaat acara ini, semoga doa baik-baik saya dapat segera dikabulkan, Amiin.” Ucap salah satu siswa saat acara sudah selesai.
Setelah istighosah selesai acara dilanjutkan dengan pengajian yang dipandu oleh Ust. Rizmi Al-Haitami ditemani Fajrur Ihza A. seorang alumni SMAN 1 Pare. Beliau menyampaikan banyak sekali materi tentang menuntut ilmu seperti adab-adabnya, cara menghilangkan rasa malas, dan lain-lain. Acara berjalan dengan baik, Ust. Rizmi sangat ramah kepada siswa-siswi SMAN 1 Pare, beliau juga memberikan kesempatan bertanya tentang masalah dengan belajar.
Setelah pengajian selesai siswa-siswi kembali ke kelas untuk makan bersama, karena memang sehari sebelum acara mereka diberi tahu untuk mebawa bekal sendiri-sendiri sembari menunggu waktu sholat Jum’at bagi siswa laki-laki. Setelah semua menunaikan sholat Jum’at, siswa-siswi mendapat hiburan dari alumni yang membawakan lagu-lagu religi sampai acara selesai. “Alhamdulilah.. acara ini berlangsung dengan baik dari penceramah dan pengisi hiburanya sudah disiapkan jauh-jauh hari, mungkin kendalanya ada di keterbatasan tikar karena setiap kelas ada yang tidak mengumpulkan tikar.” jelas Yunus, ketua OSIS SMAN 1 Pare.
(tim jurnalis SMAN 1 Pare)