Memang sekolah bukan suatu institusi yang berhubungan langsung dengan Marketing. Tapi sekolah bisa menerapkan Marketing untuk meningkatkan prestasi serta meningkatkan image dari sekolah itu sendiri. Bagaimana caranya?
Pertama kali, yang harus kita pahami dari Marketing adalah suatu upaya untuk memperkenalkan produk kita kepada orang lain. Marketing berbeda dengan Sales, karena marketing berkaitan dengan BDP yaitu Brand, Differensiasi dan Position.
Brand, akan memberikan image kepada Sekolah. Sekolah bagus, sekolah favorit, sekolah unggulan atau apapun namanya itu dinamakan dengan Brand Image. Kemampuan membangun brand image bagi sekolah sangatlah penting agar pihak luar terutama masyarakat mengenal dengan baik sekolah kita. Brand bisa dibangun dengan sering mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar seperti pameran, kunjungan sosial, kerja bhakti, study lapangan. Bisa juga dengan membuat spanduk yang diletakkan di jalan berisi prestasi siswa-siswinya. Hal ini bagus untuk membangun image sekolah memiliki kegiatan dan prestasi yang bisa diunggulkan. Karena terkadang sekolah memiliki banyak prestasi tapi tidak diketahui masyarakat, padahal prestasi inilah yang bisa diunggulkan oleh pihak sekolah.
Position, menempatkan sekolah pada posisi yang benar. Posisi disini adalah dimana sekolah akan menempatkan level segmentasi. Agar lebih fokus, maka pihak sekolah harus bisa fokus untuk membidik segmentasi tertentu. Misalnya dengan sekolah memberikan target sekolah standart nasional, maka pihak sekolah harus fokus untuk berada di posisi menuju sekolah dengan kategori sekolah standart nasional. Dengan adanya fokus, maka seluruh pihak akan tergerak dan bekerja sama untuk menuju tujuan yang ditargetkan. Dengan menempatkan sekolah pada posisi yang tepat maka akan mempermudah mengukur kemampuan internal serta juga bisa memperlihatkan tujuan dan arah dari sekolah itu sendiri di mata masyarakat.
Yang terakhir adalah Differensiasi. Differensiasi adalah sisi keunggulan yang dimiliki oleh pihak sekolah yang tidak dimiliki oleh sekolah yang lainnya. Dengan memiliki keunggulan di bidang tertentu maka pihak sekolah akan mudah memberikan keterangan saat ditanya keunggulan dari sekolahnya sendiri. Begitu juga image di masyarakat yang akan membentuk suatu opini positif yang berkaitan dengan keunggulan tersebut.Karena dengan memiliki Differensiasi maka akan mudah bagi masyarakat untuk memberikan identitas bagi Sekolah tersebut. Misalnya sekolah memiliki keunggulan di bidang IT, maka di masyarakat akan segera terbentuk image bahwa kalau mau belajar IT sekolah saja disana. Dengan memiliki Differensiasi dibandingkan sekolah lainnya, pihak sekolah juga akan mudah meletakkan Position-nya di mata masyarakat.
Lalu apa gunanya Marketing itu tadi semua?
- Agar siswa pandai berminat untuk masuk ke sekolah kita. Saya sendiri memiliki keyakinan bahwa prestasi sekolah dibawa oleh siswa yang pandai, bukan karena semata hasil didikan bapak ibu guru. Tapi karena dasarnya siswa tadi memang pandai maka saat mengikuti olimpiade, kejuaraan dan sebagainya bisa membawa prestasi bagi pihak sekolah. Tentunya jika banyak menghasilkan prestasi, pihak sekolah juga yang akan terangkat nama baiknya!
- Membangun image positif di masyarakat. Penentuan pilihan calon siswa untuk bersekolah dimana biasanya juga dipengaruhi oleh orang tuanya. Jika pihak orang tua sudah memiliki pandangan positif terhadap keberadaan sekolah, maka orang tua akan memberikan referensi sekolah, termasuk sekolah yang dimaksudkan tadi.
- Mempermudah alur komunikasi dan link building. Otomatis jika sekolah sudah banyak dikenal maka akan banyak tawaran untuk bekerjasama baik dari kalangan industri maupun institusi pendidikan lainnya. Dengan membuka jarak ini, pihak sekolah akan memiliki banyak sekali benefit, karena akan memiliki banyak relasi yang akhirnya berdatangan sendiri tanpa harus mencari.
Semoga tulisan sederhana ini bisa membuka sedikit pandangan kita, bahwa dalam pendidikan juga berlaku Marketing yang bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi sekolah itu sendiri.
Best Regards,
ide bagus.